Selasa, 24 Februari 2015

Pakaian bekas serbu Palembang







Penjualan pakaian bekas import yang oleh pemerintah diimbau untuk tidak diperjual belikan karena diwaspadai pakaian import mengandung virus yang kemungkinan akan tertular kepada pemakaiannya. Namun proses jual beli masih marak terjadi hal ini dapat terlihat di pasar kaget bawah Jebatan Ampera Palembang, Selasa (24/2). (Drn)

Palembang, Himbauan pemerintah tentang pelarangan penjualan pakaian bekas import yang di datangkan dari negara tetangga dan ditengarai mengandung virus yang membahayakan bagi pemakaianya.  Namun himbauan itu ternyata tidak dihiraukan oleh para pedagang.

Pedagang penjual pakaian bekas tersebut mendapat dukunga dari masyarakat dikarenakan harga jual pakaian bekas sangat terjangkau.

Menteri Perdagangan Indonesia sudah mengeluarkan himbaua agar tidak menjual dan membeli pakaian bekas dari negara tetangga. Hibauan tersebut dikeluarkan karena pakaian bekas dari negara tetangga tersebut diindikasikan mengandung virus yang berbahaya bagi manusia.

Di palembang para pedagang pakaian bekas import tersebut menjual dagangannya di salah satu pasar yaitu Pasar 16 Ilir Palembang tepatnya di bawah jembatan ampera, Pasar 16 Ilir sangat ramai dikunjungi masyarakat Palembang.Karena banyak menyediakan kebutuhan bahan pokok baik sembilan bahan pokok maupun pakaian dan kebutuhan lainnya.

Salah satu masyarakat kota palembang, Leo memberikan tips agar terhindar dari virus berbahaya bagi tubuh maka jangan membeli pakaian bekas dari negara tetangga, lebih baik belilah pakaian yang baru. Apabila tetap ingin membeli pakaian bekas ini hendaknya sebelum digunakan pakaian itu dicuci terlebih dahulu menggunakan air panas, sehingga akan mengurangi dampak daripada virus yang berbahaya.*(darno/aliudin)

      





Tidak ada komentar:

Posting Komentar